Jaga Kondisi Ibu & Bayi: Larangan Setelah Melahirkan Normal
Setelah melalui proses persalinan yang melelahkan, setiap ibu akan memasuki masa pemulihan yang cukup panjang, yakni 6 - 8 minggu.[1] Selama masa pemulihan ini ada larangan setelah melahirkan normal yang harus dihindari.
Larangan ini tidak hanya berlaku untuk menjaga kondisi si Ibu, tapi juga menjaga kondisi si kecil yang masih bergantung dengan ASI. Apa sajakah larangan ini?
1. Melakukan Terlalu Banyak Aktivitas
Apa saja pantangan pasca melahirkan normal? Pertama Anda harus membatasi kegiatan agar tidak terlalu lelah.
Bayi yang baru lahir memang membawa kebahagiaan yang melimpah, namun sering kali ibu tidak menyadari bahwa kegiatan bersama si kecil seperti mengganti popok hingga menyusui, serta kurang tidur akan membuat tubuh kelelahan. Hal ini dikhawatirkan akan memperburuk pendarahan pasca melahirkan.
2. Menjalani Diet yang Ketat
Keinginan untuk mendapatkan tubuh langsing pasca-melahirkan sering membuat ibu segera mengadopsi diet ketat dan membatasi asupan makanan.
Namun, mengurangi kalori hingga di bawah 1.800 sehari bisa membuat tubuh terasa lemah dan suasana hati menjadi tidak stabil. Selain itu, kekurangan kalori dapat mempengaruhi kualitas ASI.
Untuk mendukung pemulihan, ibu perlu mengonsumsi minimal 2.900 kalori per hari selama enam bulan.[2] Makanan yang dikonsumsi harus mengandung karbohidrat, sayuran, dan juga buah.
3. Melakukan Penetrasi
Melakukan penetrasi dengan pasangan setelah melahirkan berpotensi menyebabkan pendarahan serta inflamasi pada jaringan rahim.
Selain itu, berhubungan intim sebelum masa pemulihan selesai bisa berisiko mendorong udara masuk ke dalam vagina dengan tekanan yang cukup tinggi. Jika hal ini terjadi, gelembung udara bisa masuk ke pembuluh darah dan menimbulkan risiko serius bagi kesehatan, termasuk menghentikan peredaran darah.
4. Mengonsumsi Makanan Laut
Pantangan makanan ibu setelah melahirkan normal adalah mengonsumsi hidangan laut seperti makarel, ikan todak, ikan hiu, dan tenggiri.
Ikan-ikan ini mengandung merkuri, yang dapat berdampak negatif pada kesehatan bayi selama proses menyusui.[3]Paparan merkuri ini bukan hanya berisiko bagi kesehatan fisik, tetapi juga dapat mempengaruhi perkembangan kognitif dan perilaku bayi di kemudian hari.
5. Mengonsumsi Alkohol
Selain makanan yang dilarang setelah melahirkan normal, ada juga minuman yang harus Anda hindari, salah satunya adalah alkohol.
Konsumsi alkohol dapat membuat produksi ASI menurun dan tidak optimal. Selain itu, kualitas ASI juga akan berkurang. Konsumsi ASI oleh bayi yang dibarengi dengan konsumsi alkohol oleh ibu akan membuat bayi tidak bisa tidur nyenyak dan lebih rewel.[4]
6. Mengabaikan Kebersihan Area Intim
Efek setelah melahirkan normal adalah vagina akan mengeluarkan campuran darah, lendir, dan jaringan rahim selama 4 hingga 6 minggu.[5] Untuk menjaga kebersihan dan mencegah infeksi, penting untuk rutin membersihkan area intim dari cairan ini dengan hati-hati.
Saat membersihkan, pastikan untuk menghindari penggunaan air yang terlalu panas, karena ditakutkan dapat merusak jahitan di area tersebut. Kalaupun Anda menggunakan pembalut, pastikan ganti pembalut Anda setidaknya empat kali sehari.
7. Merokok
Jika ibu mulai merokok selama masa pemulihan, nikotin dapat mencemari ASI yang diminum bayi, yang bisa menyebabkan si kecil mengalami mual dan muntah.[6] Oleh karena itu, ada baiknya menunda keinginan untuk merokok demi kesehatan bayi.
8. Menggunakan Produk Perawatan yang Tidak Ramah Ibu Menyusui
Bahan-bahan kimia yang terkandung dalam produk perawatan dapat dengan mudah masuk ke darah dan mempengaruhi ASI. Oleh karenanya, penting untuk memilah-milah produk apa saja yang aman Anda gunakan. Hindari pemakaian produk dengan kandungan retinol, oxybenzone, dan juga hydroquinone.
9. Tidur Tengkurap
Posisi tidur tengkurap kurang dianjurkan karena dapat menekan area tentu yang memperlambat proses penyembuhan. Untuk itu, posisi tidur setelah melahirkan normal dengan jahitan yang bisa Anda coba adalah posisi terlentang dan miring ke samping.
Posisi ini membantu menghilangkan tekanan pada dasar panggul dan memungkinkannya pulih tubuh jauh lebih cepat.
10. Memakai Tampon
Pantangan ibu melahirkan sebelum 40 hari lainnya adalah memakai tampon. Daripada pembalut, tampon menawarkan kepraktisan. Namun, penggunaannya tidak disarankan selama enam minggu pertama masa pemulihan setelah melahirkan.[7]
Pasalnya, tampon bisa meningkatkan risiko infeksi pada area intim karena dapat menjebak bakteri di dalam vagina, yang kemudian bisa masuk ke rahim melalui serviks.
Selain menghindari hal-hal di atas, dalam proses pemulihan ini, mengonsumsi Sido Muncul Jamu Bersalin bisa menjadi pilihan yang sangat bermanfaat.
Jamu ini dirancang khusus untuk mendukung pemulihan tubuh setelah melahirkan dengan melancarkan peredaran darah, menguatkan otot perut, serta menambah nafsu makan. Bukan hanya itu, ramuan alaminya juga akan membuat produksi ASI semakin lancar.
Ingin tubuh cepat sehat kembali setelah persalinan? Hindari 10 larangan setelah melahirkan normal di atas dan rutin konsumsi Sido Muncul Jamu Bersalin! Rasakan manfaatnya dan nikmati masa-masa indah bersama si kecil dengan tubuh yang lebih bugar dan segar!
Belanja Sehat dan Hemat di Sido Muncul Store!
Dapatkan poin reward pada setiap pembelian, kumpulkan point dan tukarkan dengan potongan harga! Semakin banyak poin, semakin hemat belanja! Yuk, kunjungi Sido Muncul Store sekarang!
Masuk