Kenali Obat Maag yang Dilarang untuk Ibu Hamil dan Bahayanya
Selama masa kehamilan, 17% hingga 45% wanita mengalami maag karena perubahan hormon serta kondisi janin yang menekan perut.[1] Untuk mengatasinya, calon ibu sering kali mengonsumsi obat maag. Sayangnya, tidak semua produk aman, ada beberapa obat maag yang dilarang untuk ibu hamil karena kandungannya berisiko untuk janin.
Bagaimana cara aman mengatasi maag saat hamil? Apakah masih aman melanjutkan penggunaan obat maag selama rentang waktu kehamilan? Simak ulasannya di sini!
Bolehkan Ibu Menggunakan Obat Maag?
Di rentang waktu kehamilan, calon ibu boleh memanfaatkan obat untuk meminimalisir ketidaknyamanan atau nyeri di lambung. Meski begitu, proses pemilihan produk obat harus Anda lakukan dengan penuh kejelian karena ada beberapa obat yang mungkin mengandung bahan berisiko bagi kesehatan janin.
Obat maag apa yang aman untuk ibu hamil? Sejumlah pilihan obat maag yang boleh diminum ibu hamil adalah medikasi yang tergolong dalam obat tipe B.
Berdasarkan pengamatan pada hewan, medikasi dari kategori ini tidak menimbulkan ancaman pada perkembangan janin selama kehamilan.[2] Contohnya, cimetidine dan famotidine.
Meski demikian, pemanfaatan obat maag yang aman untuk ibu hamil ini, sebaiknya tetap Anda lakukan dalam supervisi medis untuk meminimalisir akibat yang tidak menguntungkan agar tidak timbul.
Daftar Obat yang Patut Ditinggalkan Selama Kehamilan
Obat maag tersedia secara luas di apotek dan swalayan, dan umumnya tidak memerlukan resep dokter, namun penting untuk diingat bahwa tidak semua jenis obat tersebut aman untuk ibu hamil. Inilah list obat yang seharusnya Anda elakkan selama Anda sedang hamil:
1. Antasida
Medikasi golongan antasida umumnya aman dan bebas risiko ketika Anda konsumsi dalam keadaan tidak hamil. Namun demikian, konsumsinya di masa kehamilan, terutama di trimester ketiga, berpotensi menghambat kontraksi karena kandungan magnesiumnya.[3][4]
Selain itu, antasida yang tinggi natrium, seperti Sodium Bicarbonate, juga harus Anda waspadai karena berpotensi menimbulkan retensi cairan yang memicu pembengkakan.[5]
Di samping itu, antasida berupa aluminium hidroksida atau aluminium karbonat dalam labelnya, sebaiknya juga dihindari karena konsumsinya memungkinkan munculnya masalah sembelit.
2. Omeprazole
Efek dari Omeprazole pada ibu hamil sebenarnya masih belum jelas. Menurut laporan Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA), terdapat 12 laporan cacat lahir pada wanita hamil yang terpapar omeprazole.[6]
Namun demikian, hasil pengamatan dari Jurnal Obstetri dan Ginekologi Amerika, konsumsi omeprazole untuk ibu hamil tidak menimbulkan komplikasi pada kehamilan.[7]
Mengingat ketidakpastian ini dan mengingat pentingnya kesehatan ibu dan janin, penggunaan omeprazole memang lebih baik Anda hindari selama masa kehamilan.
3. Aspirin
Aspirin dengan dosis berlebihan akan memicu risiko pendarahan otak pada bayi prematur.[8] Bila Anda memerlukan obat ini, utamakan untuk berkonsultasi dengan dokter Anda sebelum membuat keputusan.
Potensi Bahaya Akibat Penggunaan Obat
Ketidak hati-hatian dalam konsumsi obat maag yang tidak cocok untuk ibu hamil bisa menimbulkan berbagai masalah, seperti:
1. Bayi Terlahir dengan Gangguan Pernapasan
Obat penekan maag dapat meningkatkan potensi risiko asma dan alergi pada bayi yang lahir. Belum jelas apa penyebabnya, namun beberapa ilmuwan berpendapat bahwa hal ini terjadi karena pengaruh alergi yang dari obat kepada janin.[9]
2. Proses Perkembangan Janin yang Terhambat
Tubuh Anda mungkin mengalami kekurangan zat besi akibat pemakaian obat. Padahal, zat besi memainkan peran yang sangat krusial di masa awal kehamilan.
Peran zat besi meliputi di awal kehamilan meliputi pembentukan sel darah merah, penguatan sel otot, serta memastikan otak janin tumbuh dengan optimal.[10] Kurangnya kemampuan tubuh dalam menyerap zat ini tentu akan membuat janin tidak dapat tumbuh dengan maksimal.
3. Penyakit yang Semakin Parah
Penggunaan obat yang tidak sesuai bisa menyebabkan peningkatan produksi asam lambung atau merusak dinding lambung, yang pada akhirnya justru akan memperparah maag.
4. Keguguran
Pemanfaatan obat dalam dosis yang cukup tinggi atau intens dapat menimbulkan risiko serius bagi janin. Salah satu efek samping yang paling mengkhawatirkan adalah potensi keguguran. Meskipun dalam beberapa kasus bayi mungkin berhasil lahir ke dunia, risiko cacat lahir tetap tinggi.[11]
5. Keterlambatan Persalinan
Konsumsi aspirin pada akhir masa kehamilan berpotensi meningkatkan kemungkinan persalinan yang tertunda atau postmatur, di mana bayi akan memakan waktu lebih lama untuk keluar dari rahim.
Menjaga kesehatan selama kehamilan memerlukan kewaspadaan ekstra, terutama dalam hal mengonsumsi obat-obatan. Mengetahui dan menghindari obat maag yang dilarang untuk ibu hamil adalah langkah penting dalam memastikan kehamilan yang sehat dan aman.
Hindari obat maag yang dilarang untuk ibu hamil di atas dan jangan pernah ragu untuk melakukan diskusi dengan dokter guna mendapatkan pilihan obat maag yang boleh untuk ibu hamil. Ingat, apapun yang Anda konsumsi akan memiliki pengaruh pada kesehatan janin.
Belanja Sehat dan Hemat di Sido Muncul Store!
Dapatkan poin reward pada setiap pembelian, kumpulkan point dan tukarkan dengan potongan harga! Semakin banyak poin, semakin hemat belanja! Yuk, kunjungi Sido Muncul Store sekarang!
Masuk