6 Penyebab Disfungsi Ereksi yang Perlu Anda Waspadai
Masalah seksual seperti disfungsi ereksi (DE) masih menjadi pembicaraan cukup sensitif di masyarakat, khususnya bagi para pria. Tetapi awareness tentang DE sekaligus penyebab disfungsi ereksi sudah seharusnya ditingkatkan.
Informasi ini bisa membantu Anda untuk tetap percaya diri dan menjaga romantisme dengan pasangan.
Melalui ulasan ini, kita akan membahas soal berbagai penyebab ereksi hilang tiba-tiba ataupun kondisi ketika penis Anda tidak bisa ereksi sebagaimana mestinya.
Mengenal Disfungsi Ereksi
Bagi masyarakat Indonesia, DE juga dikenal sebagai impoten. Pria yang mengalami kondisi ini tidak mampu meraih dan mempertahankan ereksi selama melakukan aktivitas seksual.
Proses ereksi sendiri cukup kompleks dan melibatkan banyak bagian tubuh lain, mulai dari otak hingga pembuluh darah.
Setiap bagian yang terlibat akan bereaksi satu sama lain hingga akhirnya Anda dapat ereksi.
Jika salah satu mengalami masalah, maka ada kemungkinan ereksi tidak bisa tercapai. Dalam kasus DE ada 3 masalah yang menjadi concern utama yakni:
- Tidak dapat ereksi sama sekali.
- Bisa ereksi tapi hanya sebentar atau tidak tahan lama.
- Gairah seksual menurun.
Ereksi normal berapa lama?
Setiap pria punya durasi yang berbeda untuk mencapai dan mempertahankan ereksi. Tetapi, rata-rata membutuhkan waktu sekitar 5 menit.
Apa Saja yang Menyebabkan Disfungsi Ereksi?
Sebenarnya, DE adalah hal lumrah dan banyak dialami para pria. Ada kalanya Anda mengalami DE saat kurang fit dan lain sebagainya. Hal ini membuat pria menganggap DE bukan masalah.
Hanya saja, ketika intensitas terjadinya terlalu sering sampai mengganggu hubungan dengan pasangan, maka Anda perlu segera mengambil tindakan atau upaya yang tepat. Berikut kami jelaskan beberapa penyebab DE dari berbagai sudut pandang:
1. Masalah Psikologis
Apakah setiap pria akan terangsang ketika berhubungan seksual? Jawabannya relatif.
Ini karena saat tubuh mengalami masalah psikologis seperti stres dan depresi, maka ini membuat pria tidak mudah bergairah ataupun terangsang.
Alasannya, otak punya peranan penting dalam proses ereksi.
2. Hormon Tidak Seimbang
Sama halnya dengan wanita yang bisa mengalami masalah ketidakseimbangan hormon saat menstruasi, pria juga bisa mengalami ketidakseimbangan (kelebihan atau kekurangan) hormon.
Bedanya, ketidakseimbangan hormon pada pria bisa berujung pada DE.
Contohnya adalah hormon tiroid hingga hipogonadisme. Ketidakseimbangan hormon hipogonadisme inilah yang menyebabkan DE.
Ini karena hormon tersebut akan mempengaruhi jumlah produksi hormon testosteron pada pria. Untuk menekan risiko ini, Anda perlu melakukan check up hormon secara berkala.
3. Efek Samping Obat
Setiap jenis obat memiliki fungsi berbeda dalam menyembuhkan penyakit. Sayangnya, beberapa jenis obat dapat memengaruhi kesehatan tubuh secara keseluruhan.
Salah satunya adalah obat-obatan yang berpengaruh terhadap kemampuan ereksi pria.
Contoh obat yang memicu DE adalah obat untuk kanker prostat, penurun kolesterol dan tekanan darah tinggi, narkoba, hingga antidepresan.
4. Cedera atau Tindakan Operasi Tertentu
Selain penyakit, cedera juga berpotensi untuk memicu terjadinya DE. Khususnya jika cedera terjadi pada area panggul ke bawah seperti punggung bawah dan penis.
Untuk cedera yang terjadi pada area penis, ini dapat memicu jaringan parut terbentuk. Kondisi ini bisa membuat posisi penis tidak normal saat ereksi.
Kemudian, cedera di area panggul juga dapat merusak saraf sehingga saat proses ereksi tidak bisa bekerja optimal. Hasilnya proses ereksi tidak berjalan sebagaimana mestinya.
Contoh cedera lain yang mungkin tidak dianggap adalah kondisi Anda naik sepeda ataupun motor terlalu lama.
Jika terjadi secara terus-menerus dan durasinya panjang, maka ini bisa memicu disfungsi ereksi karena area sekitar anus mendapat tekanan terlalu lama.
Selain itu, tindakan operasi tertentu juga berpotensi untuk merusak saraf menuju area penis. Misalnya adalah operasi prostat dan kandung kemih.
5. Habit Minum Alkohol
Anda suka minum alkohol? Ubah kebiasaan tersebut jika Anda ingin tetap punya performa optimal di atas ranjang.
Menurut studi, konsumsi jangka pendek alkohol bisa menekan sistem saraf pusat dan memperlambat proses transmisi informasi antara otak dan penis.
Ini akan membuat sensitivitas penis menurun dan ereksi terganggu.[1]
Alkohol juga bersifat diuretik sehingga memicu dehidrasi karena Anda jadi lebih sering buang air kecil.
Saat dehidrasi, hormon angiotensin akan meningkat dan menyebabkan pembuluh darah menyempit. Hormon ini membuat aliran darah ke penis terbatas.
6. Kondisi Medis Tertentu
Beberapa penyakit seperti diabetes hingga stroke dapat memicu terjadinya DE.
Penjelasannya, penyakit-penyakit tersebut bisa mengganggu aliran darah dalam tubuh, termasuk penis. Hasilnya, Anda dapat kesulitan untuk ereksi.
Solusinya, Anda dapat mencoba suplemen Sido Muncul Male Balance untuk membantu menyeimbangkan hormon dan menjaga performa di atas ranjang tetap optimal.
Suplemen ini aman, efektif, dan mudah digunakan untuk menjaga keharmonisan bersama pasangan.
Coba sekarang dan rasakan manfaatnya langsung. Anda akan lebih kuat saat berada di ranjang.
Semoga informasi terkait penyebab disfungsi ereksi di atas bermanfaat, ya!
Belanja Sehat dan Hemat di Sido Muncul Store!
Dapatkan poin reward pada setiap pembelian, kumpulkan point dan tukarkan dengan potongan harga! Semakin banyak poin, semakin hemat belanja! Yuk, kunjungi Sido Muncul Store sekarang!
Masuk