Insomnia: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengobatinya

Insomnia didefinisikan sebagai kondisi di mana seseorang merasa kesulitan terlelap di malam hari. Kondisi ini, umumnya menimpa orang dewasa sehingga menyebabkan masalah baru dalam hidupnya. Mulai dari mengganggu kualitas hidup juga kesehatan secara menyeluruh, menciptakan suasana hati yang buruk, dan penurunan kinerja sehari-hari.

Berdasarkan durasinya, ada insomnia akut dan kronis, sementara berdasarkan penyebabnya, gangguan sulit tidur ini terbagi menjadi primer dan sekunder.

Apabila masalah ini tidak segera ditangani, insomnia bisa menimbulkan masalah lebih kompleks. Lebih jelasnya, simak uraian berikut.

Apa Itu Insomnia?

Insomnia adalah gangguan tidur yang ditandai dengan kesulitan untuk tertidur, tetap tertidur, atau keduanya meski Anda mempunyai banyak waktu dan lingkungan kamar yang kondusif untuk tidur nyenyak.[1] Penyebabnya bervariasi, mulai dari problem fisik hingga psikis. 

Pada penderita gangguan tidur ini, mereka tidak mempunyai agenda tidur yang baik. Pemenuhan kebutuhan istirahat tubuh pun buruk. Alhasil berdampak pada performa hariannya yang tidak maksimal.

Apabila kondisi ini terus dibiarkan, tubuh akan kekurangan tidur dalam rentang waktu panjang dan membahayakan kualitas hidup dan kesehatan seperti tingginya risiko terkena penyakit jantung.[1]

Gejala Insomnia

Siapa pun, baik pria, wanita, muda, maupun tua bisa terkena serangan sulit tidur. Gangguan ini memiliki gejala utama sulit merasakan kantuk dan susah tidur. Namun, ada juga gejala lain yang turut menyertainya.

• Mudah terbangun saat malam dan sulit kembali tertidur.
• Mudah capai, baik fisik maupun psikis.
• Konsentrasi mudah terganggu sehingga aktivitas tidak berjalan dengan baik.
• Sulit tidur siang meski tubuh lelah.

Penyebab Insomnia

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, penyebab insomnia terpengaruh oleh jenisnya (durasi dan alasan yang melandasinya).

Seseorang bisa mengidap insomnia akut karena 

• stres,
• mengalami peristiwa traumatis,
• perubahan agenda tidur, contohnya pindah ke rumah baru di luar kota dengan jam yang berbeda dari lokasi sebelumnya,
• kelelahan, juga
• efek samping obat-obatan yang membuatnya tetap terjaga.

Di sisi lain, insomnia kronis, penyebabnya bisa karena

• merasakan nyeri kronis akibat penyakit tertentu, seperti radang sendi;
• problem psikis seperti depresi atau narkoba;
• mengidap gangguan tidur lain seperti sleep apnea; juga
• menderita penyakit (GERD, kanker, dan lain-lain).

Pada insomnia kronis, penderita bisa merasakan susah tidur selama tiga bulan. Yang mana kondisinya bisa bersifat primer maupun sekunder. Hingga saat ini, belum ada penjelasan lebih detail terkait insomnia primer. Namun, pada insomnia sekunder, seseorang mungkin mengidapnya karena faktor medis. Seperti problem kejiwaan, pemakaian zat tertentu, atau diabetes.

Selain itu, ada faktor risiko yang meningkatkan potensi seseorang terkena insomnia.

Faktor risiko tersebut, yaitu.

• Memiliki masalah psikis.
• Bekerja dengan sistem shift.
• Gender. Bagi wanita, hormon menstruasi dan menopause bisa memengaruhi siklus tidurnya.
• Usia.
• Perjalanan durasi lama.
• Kondisi medis tertentu.

Pencegahan Insomnia

Insomnia bisa dipicu oleh banyak hal. Namun, Anda bisa meminimalisir risiko terkena dan memperbaiki kualitas tidur dengan melakukan sejumlah cara berikut.

• Membuat agenda tidur dengan jadwal tetap. Dengan jadwal tidur yang teratur, kebiasaan ini akan membentuk habit tubuh dengan sendirinya akan tertidur di waktu-waktu tersebut.
• Kemudian, ciptakan rutinitas sebelum tidur yang menenangkan. Seperti mandi air hangat agar tubuh rileks sehingga lebih mudah deep sleep atau kegiatan lain.
• Sebelum waktunya tidur, hindari mengonsumsi kafein dan alkohol karena kandungannya mampu memengaruhi pola tidur.
• Buatlah kamar dengan suasana yang tenang. Sehingga Anda betah di kamar dan nyaman. Dari rasa nyaman, Anda bisa terlena kemudian tertidur dengan sendirinya.
• Hindari menggunakan perangkat elektronik sebelum tidur karena cahaya birunya mampu mengganggu produksi melatonin.
• Terakhir, Anda bisa kelola stres dengan olahraga teratur atau aktivitas menyenangkan lain. Seperti mendengarkan musik untuk memperbaiki mood.

Pengobatan Insomnia

Pengobatan insomnia sangat terpengaruh oleh alasan seseorang memiliki gangguan ini dan kondisi medis keseluruhan pasien.

Awalnya, dokter akan mendiagnosa seseorang dengan cara bertanya seputar kebiasaan-kebiasaannya tidur dan riwayat kesehatannya. Dari evaluasi informasi yang pasien ungkapkan, dokter bisa mendiagnosis insomnianya. Kemudian, dokter akan menginstruksikan pasien untuk membuat catatan tidur selama seminggu atau lebih untuk mengetahui durasi tidurnya, kualitas istirahatnya, dan pilihan gaya hidup yang menyebabkan masalah tidur.

Selain itu, dokter juga bisa menggunakan Indeks kualitas tidur Pittsburgh untuk mengetahui tingkat keparahan insomnia pasien. Kemudian dokter akan mencoba membatasi masalah yang melandasi hadirnya insomnia dengan pengobatan tepat.

Pengobatan bisa dengan terapi atau obat-obatan seperti obat tidur. Namun, obat tidur tidak diperkenankan untuk digunakan jangka panjang. Oleh karena itu, Anda perlu mencari alternatifnya yang lebih aman.

Bagi Anda yang sedang mencari pengganti obat tidur, Sido Muncul Herbal Protessa hadir sebagai solusi herbal alami yang aman untuk mengatasi insomnia.

Dengan memahami pengertian, penyebab, cara pencegahan, juga metode pengobatan yang tepat, Anda bisa menemukan cara meningkatkan kualitas istirahat yang terganggu insomnia. Jika Anda merasa gangguan sulit tidur makin parah, segera konsultasi dokter untuk mendapat penanganan lanjutan yang lebih efektif.

Belanja Sehat dan Hemat di Sido Muncul Store!

Dapatkan poin reward pada setiap pembelian, kumpulkan point dan tukarkan dengan potongan harga! Semakin banyak poin, semakin hemat belanja! Yuk, kunjungi Sido Muncul Store sekarang!