Apa Itu Insulin, Cara Kerjanya, & Tips Menjaga Kadar Gula Darah
Kemunculan diabetes, gangguan kesehatan penyebab kematian nomor tiga di Indonesia,[1] memiliki kaitan yang erat dengan kurangnya insulin atau resistensi insulin di tubuh. Pertanyaannya, apa itu insulin dan bagaimana cara kerjanya?
Adakah langkah-langkah menjaga efektivitas insulin agar kadar gula darah tetap stabil dan risiko diabetes bisa ditekan? Cari tahu lebih lanjut di sini!
Apa Itu Insulin dan Fungsinya?
Insulin pada dasarnya adalah hormon polipeptida yang keluar dari sel-sel beta yang berada di pankreas.
Jika ditanya insulin berasal dari apa? Hormon ini terbentuk dari 51 asam amino yang bekerja seperti "pengatur lalu lintas" glukosa di tubuh, yang juga berperan mendukung pertumbuhan sel dan mengatur proses metabolisme.
Hormon ini tidak bekerja sendirian, namun bekerja sama dengan glukagon yang perannya menaikkan gula, sehingga kondisi gula dalam darah seimbang, tidak berlebihan maupun terlalu sedikit.[2]
Seperti yang Anda ketahui, tingginya gula dalam darah bisa memicu hiperglikemia dan diabetes. Sementara rendahnya gula dalam darah bisa memicu hipoglikemia di mana badan akan mudah lelah, pusing, dan sulit berkonsentrasi. Oleh karena itu, kehadiran dan keefektivitasan hormon insulin tidak bisa disepelekan.
Mekanisme Kerja Hormon Insulin
Setelah Anda menyantap kentang, nasi, atau jenis makanan lain dengan karbohidrat atau gula di dalamnya, tubuh Anda akan mulai mencerna makanan tersebut dan mengkonversinya menjadi glukosa.
Glukosa kemudian akan mulai terserap dan masuk ke aliran darah yang lalu menyebabkan peningkatan gula dalam darah ketika Anda cek dengan glukometer. Peningkatan ini lantas akan membuat pankreas untuk mengeluarkan insulin yang kemudian akan mulai membantu tubuh menggunakan si glukosa ini agar tidak mengendap di darah.
Insulin akan "memberitahu" jaringan seperti otot rangka dan lemak untuk menyerap glukosa dari darah, sehingga terjadi penyimpanan glukosa dalam bentuk glikogen di hati, otot, dan lemak, sekaligus membantu pembentukan lemak baru sebagai cadangan energi.[3]
Apa yang Terjadi Jika Insulin Tinggi atau Rendah?
Efek samping dari insulin yang kadarnya berlebihan atau hiperinsulinemia dapat menyebabkan gula darah turun terlalu rendah. Akibatnya, tubuh akan terasa lemah, mudah lelah, dan bahkan berisiko mengalami pingsan secara tiba-tiba.
Di sisi lain, rendahnya hormon insulin akan menyebabkan peningkatan glukosa di darah, sehingga memicu hiperglikemia.
Jika semakin parah, kondisi ini bisa berubah menjadi ketoasidosis diabetik, di mana tubuh lebih banyak menggunakan lemak sebagai sumber energinya yang berimbas pada penumpukan keton dan gula di darah.
Hubungan Insulin dengan Diabetes
Penumpukan gula dalam darah yang berlangsung terus-menerus menjadi penyebab utama diabetes atau kencing manis. Mengingat fungsi insulin adalah mengontrol gula, kehadirannya cukup berpengaruh terhadap perkembangan kencing manis di tubuh.
Ketidakhadiran atau kurangnya insulin bisa memicu diabetes tipe 1, sedangkan resistensi terhadap insulin (sel-sel tubuh tidak merespons insulin), bisa menyebabkan timbulnya diabetes tipe 2.
Tips Menjaga Kadar Gula Darah dan Terhindar dari Resistensi Insulin
Menjaga kadar gula darah serta keefektivitasan kinerja adalah langkah penting untuk kesehatan jangka panjang. Berikut beberapa tips yang bisa Anda terapkan:
1. Selektif dalam Memilih Makanan
Usahakan untuk menghindari makanan yang kaya gula, karbohidrat, dan makanan ultra processed food. Jenis makanan ini akan tubuh olah menjadi glukosa yang memicu lonjakan gula darah. Jika konsumsi ini terus berlanjut, tubuh bisa mulai kehilangan kepekaannya terhadap insulin.
2. Rajin Olahraga
Olahraga tidak hanya membuat tubuh lebih sehat tetapi juga meningkatkan sensitivitasnya terhadap insulin. Lakukanlah olahraga ringan selama total 150 menit seminggu atau olahraga dengan intensitas tinggi selama 75 menit per minggu.
Jika pagi hari terasa sibuk, jangan khawatir—sore hari justru menjadi waktu yang lebih efektif untuk meningkatkan sensitivitas tubuh terhadap insulin.[4]
3. Jaga Pola Tidur yang Sehat
Sering terbangun di tengah malam dan kebiasaan begadang bisa membuat tubuh kesulitan mengatur gula darah dengan baik. Selain itu, kurang tidur dalam waktu yang lama—sekitar 4 hingga 5 hari berturut-turut—dapat menurunkan sensitivitas insulin hingga 25% hingga 30%.[5]
Oleh karena itu, pastikan Anda tidur antara 7 hingga 9 jam setiap hari. Pilih bantal atau kasur yang nyaman dan atur suhu ruangan agar tidur Anda lebih nyaman. Selain itu, Anda juga bisa konsumsi Sido Muncul Susu Jahe hangat untuk membuat tidur Anda jadi lebih nyenyak dan rileks.
Tentang Sido Muncul Susu Jahe
Sido Muncul Susu Jahe memberikan Anda kenikmatan rasa susu yang unik dengan rasa manis gula aren serta hangatnya jahe. Produk ini akan membantu tubuh Anda merasa lebih rileks dan hangat, sehingga tidur pun menjadi lebih nyenyak.
Komposisi
- Ekstrak jahe
- Krimer nabati
- Gula aren
- Susu bubuk
- Gula
Aturan Konsumsi
Untuk menikmati kehangatannya, larutkan satu kemasan Sido Muncul Susu Jahe ke dalam secangkir air panas 175 cc, aduk hingga semua bahan tercampur rata.
Efek Samping
Reaksi alergi mungkin muncul pada individu yang memiliki alergi terhadap bahan seperti jahe, krimer, atau susu.
Itu dia sedikit pembahasan tentang apa itu insulin. Mari mulai jalani hidup sehat dengan menjaga gula darah dan sensitivitas insulin Anda. Pilihlah makanan sehat dan nikmati segelas Sido Muncul Susu Jahe agar tidur Anda lebih berkualitas, dan pastikan sensitivitas insulin tetap optimal!
Belanja Sehat dan Hemat di Sido Muncul Store!
Dapatkan poin reward pada setiap pembelian, kumpulkan point dan tukarkan dengan potongan harga! Semakin banyak poin, semakin hemat belanja! Yuk, kunjungi Sido Muncul Store sekarang!
Masuk