Apa Itu Maag? Kenali Gejala dan Penyebabnya
Apa itu maag? Penyakit ini sering membuat rasa tidak nyaman di perut, yang sebenarnya lebih dari itu. Kondisi ini sering ditandai dengan iritasi, erosi, atau peradangan yang terjadi pada lapisan lambung. Mulai dari pola makan tidak sehat hingga stres, ada banyak hal yang berkontribusi pada kondisi ini.
Artikel ini akan mengupas tuntas tentang maag, dari penyebab hingga solusi mengatasinya. Dengan mengenali gejala awalnya, Anda bisa lebih memahami langkah apa yang harus diambil agar lambung tetap sehat dan nyaman.
Jenis Maag yang Sering Terjadi
Secara umumnya, ada empat tipe maag atau gastritis yang umum terjadi, yaitu maag akut, kronis, erosive gastritis, dan non-erosive gastritis.
- Maag akut biasanya ditandai dengan rasa nyeri yang tiba-tiba dan umumnya terjadi dalam waktu yang singkat. Penyebabnya adalah karena peradangan di perut, terlalu sering konsumsi obat antiradang, konsumsi alkohol, infeksi yang parah, operasi, dan trauma di perut.
- Maag kronis adalah iritasi dan peradangan yang terjadi dalam waktu yang lama. Sering kali, infeksi bakteri adalah pemicunya. Gejalanya muncul sangat lambat dari waktu ke waktu.
- Erosive gastritis adalah jenis yang agak jarang dan umumnya tidak menyebabkan peradangan yang terlalu parah. Namun, pendarahan dan bisul akan terbentuk di lapisan perut.
- Non-erosive gastritis adalah peradangan yang tidak menyebabkan ulkus, luka, maupun pendarahan di lambung.
Namun wajib Anda pahami, apa pun jenisnya, maag tetap menyakitkan dan membuat penderitanya tidak nyaman.
Gejala Sakit Maag
Bukan hanya mual dan kembung, ada beberapa gejala maag yang kerap muncul yang wajib Anda kenali:
- Sensasi terbakar di dada atau heartburn sehingga merasakan tidak nyaman di perut bagian atas.
- Ketika gejala sebelumnya semakin parah, penderita akan merasakan mual hingga keinginan untuk muntah.
- Begah dan kembung sekaligus merasa cepat kenyang.
- Ada juga yang merasakan kurang nafsu makan.
Anda merasakan hal-hal di atas? Mungkin itu adalah ciri-ciri sakit maag kambuh.
Penyebab Sakit Maag
Maag atau gastritis adalah kondisi di mana terjadi peradangan pada lapisan lambung. Kelemahan atau cedera yang terjadi pada lapisan yang melindungi dinding lambung membuat cairan pencernaan merusak lapisan pelindung tersebut.
Baca Juga: 10 Ciri-Ciri Maag yang Umum Terjadi & Cara Mengatasinya
Beberapa kondisi dinyatakan meningkatkan risk factor terserang maag, seperti:
1. Stres
Risiko penyakit maag semakin meningkat pada orang-orang yang sering terpapar stres. Kondisi ini memicu tubuh memproduksi asam lambung yang berlebihan, sehingga mengiritasi lapisan perut.
Baik psikologis maupun fisik, stres adalah faktor yang sering terabaikan. Untuk mengatasinya, diperlukan stress management yang baik dan perubahan pola hidup.
2. Usia
Semakin banyak usia, semakin menipis pula lapisan di perut. Tidak heran jika orang yang lebih tua memiliki resiko lebih tinggi mengalami gastritis atau maag. Selain karena infeksi bakteri H. pylori, kondisi tidak nyaman di perut ini disebabkan oleh autoimun.
3. Infeksi Bakteri
Helicobacter pylori atau H. pylori adalah penyebab umum dari sakit maag. Peradangan yang terjadi akibat bakteri ini bisa menjadi tukak lambung.
Meskipun cara bakteri ini menular masih belum sepenuhnya terpecahkan, scientist sepakat bahwa penyebarannya melewati kontak langsung dengan droplets, tinja, dan muntahan. Atau, konsumsi makanan yang terkontaminasi juga bisa menjadi faktor lainnya. Perlu antibiotik untuk memberantas bakteri ini.
4. Konsumsi Pereda Nyeri Terlalu Sering
Maag disebabkan oleh peradangan di lapisan perut, yang mungkin disebabkan oleh konsumsi pereda nyeri yang terlalu sering.
Ibuprofen atau aspirin secara teratur dan jangka waktu panjang, misalnya, meningkatkan risiko seseorang terserang penyakit ini. Kalau Anda masih mengonsumsi obat pereda nyeri, pastikan sudah sesuai dengan anjuran dokter.
5. Alkohol
Alkohol yang masuk ke tubuh secara berlebihan bisa mengakibatkan banyak sekali kerugian pada tubuh – salah satunya adalah gastritis. Zat yang satu ini bersifat panas sehingga konsumsi berlebih bisa merusak mukosa perut.
Apabila berlangsung terus-menerus, tubuh akan mengurangi produksi lendir yang mengurangi asam lambung sehingga terjadi nyeri. Gejala yang muncul biasanya meliputi nyeri perut hingga mual dan muntah.
Selain mengurangi konsumsi alkohol dan berkonsultasi dengan dokter, Sido Muncul Natural Sari Kunyit Plus bisa menjadi vitamin herbal yang Anda konsumsi.
Baca Juga: Sido Muncul Sari Kunyit Plus: Manfaat dan Cara Konsumsi
Mengandung curcuminoid, produk alami ini membantu mengontrol asam lambung dan melindungi lapisan mukosa. Hasilnya? Iritasi di pencernaan pun bisa dihindari.
6. Kondisi Kesehatan Tertentu
Seseorang yang mengidap penyakit kronis juga memiliki resiko lebih tinggi terserang gastritis, seperti:
- GERD atau asam lambung yang naik ke esofagus bisa merusak lapisan perut dan esofagus. Akibatnya, lapisan perut menjadi tipis dan mudah terserang maag.
- Diabetes tipe-1 mengakibatkan sistem imun menurun. Hal ini meningkatkan resiko terserang infeksi bakteri semakin tinggi, termasuk H. pylori.
- Radang usus, yang menyebabkan peradangan kronis pada pencernaan.
- Gangguan autoimun, seperti celiac disease, menyebabkan peradangan di lapisan perut.
- Anemia pernisiosa, kondisi di mana penyerapan vitamin B12 menurun sehingga mengakibatkan gastritis autoimun.
- HIV.
Salah satu cara menjaga kesehatan pencernaan adalah dengan mengenali gejala maag sejak dini. Apabila Anda mengalami tanda-tanda seperti nyeri perut, mual, atau kembung, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter.
Baca Juga: 12 Cara Mengatasi Maag yang Aman dan Efektif
Jaga juga pola hidup sehat dengan diet seimbang, menjauhi pemicu stres, dan stop konsumsi alkohol maupun obat-obatan yang disebutkan di atas. Memiliki pemahaman tentang penyakit maag akan dapat membantu Anda menentukan tindakan yang tepat.
Masuk