12 Pantangan Ibu Melahirkan Sebelum 40 Hari, Wajib Dihindari
Seusai persalinan, ibu akan menjalani masa pemulihan atau masa nifas selama 40 hari. Pada masa ini, ada sejumlah pantangan ibu melahirkan sebelum 40 hari yang harus diperhatikan untuk menjaga kesehatan ibu dan mendukung pertumbuhan si kecil. Apa saja yang tidak boleh dilakukan saat masa nifas?
1. Melakukan Hubungan Suami Istri
Melakukan hubungan badan dengan pasangan di periode nifas berpotensi menyebabkan pendarahan pada ibu serta mendorong terjadinya peradangan di jaringan rahim.
Bukan hanya itu, aktivitas seksual berupa penetrasi juga berisiko mendorong udara masuk ke dalam vagina dalam tekanan yang tinggi. Saat ini terjadi, udara dapat membentuk gelembung di dalam pembuluh darah, menciptakan risiko kesehatan yang serius, hingga berpotensi menghentikan aliran darah.
2. Melakukan Kegiatan yang Melelahkan
Salah satu mitos adat Jawa 40 hari setelah melahirkan yang sering terdengar untuk ibu adalah larangan untuk turun dari ranjang. Meski tidak didukung oleh fakta medis, mitos ini tidak sepenuhnya keliru.
Pada dasarnya, ibu yang baru melahirkan memang harus menghindari aktivitas yang melelahkan dan harus beristirahat secara maksimal.
Kelelahan pada ibu pasca melahirkan bisa meningkatkan risiko infeksi organ reproduksi karena lemahnya daya tahan tubuh.
Apabila tidak mendapatkan perawatan yang tepat, kelelahan bahkan dapat membahayakan nyawa ibu.[1]
3. Mengonsumsi Hidangan Laut
Ikan laut seperti makarel, ikan hiu, tuna, tenggiri, serta ikan todak mengandung metil merkuri tinggi yang cukup berbahaya jika Anda konsumsi selama periode menyusui.
Paparan merkuri bisa masuk ke ASI dan dapat mempengaruhi perkembangan kognitif dan perilaku bayi di kemudian hari.
Jika Anda penggemar hidangan laut, opsi yang lebih aman untuk dinikmati adalah sarden, kepiting, udang, dan cumi-cumi.[2]
4. Memakai Tampon
Larangan setelah melahirkan normal lainnya ialah menggunakan tampon. Selama masa pemulihan, area intim akan mengeluarkan cairan berupa lendir bercampur darah dan jaringan rahim. Untuk mengatasi hal ini, sebaiknya gunakan pembalut, bukan tampon, karena tampon bisa membuat bakteri terperangkap di dalam vagina.
5. Merokok
Apa saja yang tidak boleh dilakukan oleh ibu yang baru melahirkan? Selain tidak dianjurkan memakai tampon, Anda juga dilarang merokok.
Merokok saat pemulihan dan menyusui sama saja dengan memberikan racun pada bayi melalui ASI. Nikotin yang terkandung dalam rokok dapat mencemari ASI dan menyebabkan bayi mengalami gangguan pencernaan seperti mual dan muntah.[3]
6. Mengonsumsi Alkohol
Meminum alkohol dapat mengurangi kuantitas ASI yang dihasilkan oleh ibu menyusui. Lebih dari itu, kualitas ASI juga akan mengalami penurunan.
Jika bayi mengonsumsi ASI yang terpengaruh oleh alkohol, hal ini dapat menyebabkan bayi kesulitan tidur dengan tenang dan menjadi lebih mudah rewel.
7. Melakukan Diet
Mengurangi asupan kalori secara drastis dapat berdampak negatif pada kesehatan ibu dan bayi. Dalam masa pemulihan, Ibu harus mengonsumsi minimal 2.900 kalori per hari selama enam bulan pertama.[4]
8. Mengonsumsi Kafein Secara Berlebihan
Kafein yang Anda konsumsi akan tertransfer ke dalam ASI dan dapat memengaruhi bayi. Beberapa dampak yang mungkin terjadi pada bayi yang mengonsumsi ASI berkafein adalah kesulitan tidur, rewel, dan kecenderungan menjadi hiperaktif.
Oleh karena itu, sangat disarankan untuk mengurangi konsumsi kopi, teh, cokelat, serta makanan dan minuman lain yang mengandung kafein.
9. Tidak Memperhatikan Kebersihan Area Kewanitaan
Selama masa nifas, tubuh akan mengeluarkan cairan bercampur darah, sehingga menjaga kebersihan area intim menjadi sangat penting.
Dengan rutin membersihkannya, Anda dapat mencegah penumpukan kuman dan bakteri yang berpotensi menyebabkan infeksi.
10. Memilih Produk Perawatan yang Tidak Sesuai untuk Ibu Menyusui
Kandungan bahan perawatan kulit seperti paraben, retinol, oxybenzone, dan hydroquinone bisa meresap ke dalam aliran darah dan masuk ke dalam ASI. Zat-zat ini dapat berbahaya bagi si kecil, berpotensi meracuni ASI yang ia konsumsi.
11. Mengonsumsi Herbal Tertentu
Pantangan makanan ibu setelah melahirkan normal adalah mengonsumsi peterseli, sage, dan pepermin. Herbal ini termasuk dalam golongan anti-galaktagog, artinya konsumsi herba-herba ini dapat menurunkan produksi ASI.
12. Menutup Diri
Hampir semua ibu baru mengalami baby blues setelah melahirkan. Ini adalah kondisi normal yang biasanya muncul 2-3 hari setelah persalinan. Gejalanya bisa berupa perasaan sedih, cemas, atau mudah marah.[5]
Agar baby blues tidak berlarut-larut dan mengganggu hubungan dengan bayi, penting bagi ibu untuk tidak menutup diri dan meminta dukungan dari orang-orang terdekat, seperti pasangan dan keluarga.
Selain mengikuti pantangan di atas, untuk mendukung pemulihan si Ibu dan menjaga kesejahteraan bayi pasca melahirkan, Ibu wajib mengonsumsi Sido Muncul Jamu Bersalin.
Sido Muncul Jamu Bersalin menghadirkan kebaikan herbal yang menyegarkan tubuh, memperkuat otot-otot perut pasca persalinan, dan membantu melancarkan produksi ASI. Dengan rutin mengonsumsinya, pemulihan Ibu akan berlangsung lebih cepat, memungkinkan Ibu untuk lebih optimal dalam merawat si kecil.
Ingin masa pemulihan Anda berjalan sempurna? Patuhi pantangan ibu melahirkan sebelum 40 hari di atas dan percayakan kesehatan Anda pada Sido Muncul Jamu Bersalin untuk hasil yang optimal!
Belanja Sehat dan Hemat di Sido Muncul Store!
Dapatkan poin reward pada setiap pembelian, kumpulkan point dan tukarkan dengan potongan harga! Semakin banyak poin, semakin hemat belanja! Yuk, kunjungi Sido Muncul Store sekarang!
Masuk