Kanker Payudara: Pengertian, Deteksi Dini dan Pencegahan

Kanker Payudara: Pengertian, Deteksi Dini dan Pencegahan

Kanker payudara menjadi realitas yang harus dihadapi jutaan manusia di dunia. Baik pria maupun wanita memiliki risiko terserang penyakit ini.

Maka dari itu, edukasi tentang kanker yang menyerang payudara ini bukan sekadar mengenali gejala dan deteksi dini saja, tetapi wajib hukumnya untuk memahami cara menurunkan risikonya juga. Mari bersama-sama menjelajah lebih jauh tentang kanker payudara dan menjadi pribadi yang lebih berdaya.

Apa Itu Kanker Payudara?

Dokter mengecek rontgen payudara seorang pasien di monitor

Kanker sejatinya merupakan sekumpulan kondisi yang menyebabkan sel-sel tumbuh tidak terkontrol. Pertumbuhan yang masif dan menyalahi siklus alami ini juga merusak jaringan sehat di sekitarnya.

Ketika pertumbuhan sel ini terjadi di payudara, penderitanya akan merasakan benjolan baru atau yang disebut dengan tumor. Sayangnya, tidak semua benjolan bisa dirasakan langsung sehingga memerlukan tes pencitraan, seperti mammogram.

Kanker payudara sendiri merupakan salah satu kondisi kanker yang cukup umum terutama di kalangan wanita. Setidaknya 12,5% wanita di dunia harus berurusan dengan kondisi ini. Data juga menyebutkan bahwa lebih dari 295.000 wanita di Amerika Serikat memiliki breast cancer dan 2.800 pria juga mengalaminya [1].

Perlu diingat bahwa breast cancer bisa terjadi tanpa pandang usia. Namun, risikonya meningkat seiring usia yang semakin tua [2]. Oleh karena itu, pastikan untuk selalu mengedukasi diri dan melakukan pemeriksaan untuk deteksi dini.

Apa Saja Gejala Kanker Payudara?

Melakukan mammogram

Gejala dari kanker yang tumbuh dan menjadi ganas di payudara cukup beragam dan berbeda antara satu individu dan lainnya. Bahkan, beberapa orang tidak mengalami gejala apapun di stadium awal. Namun, ada beberapa perubahan [3] yang perlu Anda waspadai.

  • Penebalan atau benjolan asing yang ada di bawah lengan atau di payudara, ini bisa menjadi tanda awal.
  • Perubahan pada ukuran dan bentuk payudara yang tidak biasa.
  • Kulit menjadi kemerahan, bertekstur seperti jeruk, atau seperti menyusut.
  • Terdapat perubahan pada puting yang diiringi rasa sakit.
  • Keluar cairan putih dari puting tanpa ditekan, kadang mengandung darah.
  • Nyeri pada area payudara.

Anda akan lebih mudah mengatasi kondisi ini apabila mengenali ciri-ciri kanker payudara sedini mungkin.

Apa Penyebab Terjadinya Kanker Payudara?

DNA dengan latar biru

Banyak hal menjadi penyebab kondisi ini. Umumnya mutasi genetik menjadi biang keladi pertumbuhan sel tak terkontrol ini. Apabila tidak tertangani, maka tumor pun terbentuk. Berikut adalah penyebab umum dan faktor risiko munculnya kanker pada payudara, baik pria maupun wanita [4].

  • Terlahir di keluarga yang hidup dengan kanker payudara meningkatkan risiko Anda mewarisinya. Risikonya bisa lebih tinggi jika itu terdapat pada kerabat apalagi orang tua.
  • Hormon juga bisa menjadi penyebabnya. Mulai dari menstruasi dini dan menopause terlambat bisa menjadi awal kecurigaan Anda - termasuk terapi penggantian hormon.
  • Biasanya ini diawali dengan menstruasi dini dan menopause yang terlambat. Bahkan, terapi penggantian hormon juga meningkatkan risiko pembentukan sel kanker.
  • Berat badan yang tidak terkontrol, konsumsi alkohol berlebihan, dan kurangnya aktivitas fisik sering dikaitkan dengan meningkatkan risiko kanker.
  • Memiliki anak pada usia lanjut menjadikan Anda lebih berisiko daripada mereka yang melahirkan di usia produktif.
  • Terpapar radiasi pada dada di usia muda untuk pengobatan kanker lainnya, juga meningkatkan risiko pembentukan sel kanker di area payudara.

Bagaimana Diagnosis Kanker Payudara?

Pasien kemoterapi

Untuk mengetahui terdapat sel kanker pada payudara, Anda harus melewati beberapa tahapan [5].

  • Dokter akan memeriksa payudara dan mencari benjolan maupun perubahan lainnya. Selain itu, dokter juga akan menanyakan riwayat kesehatan.
  • Langkah berikutnya adalah melakukan screening dengan mammografi, yaitu alat untuk mendeteksi perubahan jaringan yang belum bisa dirasakan.
  • Ultrasonografi digunakan untuk membedakan antara benjolan yang padat (solid) dan yang berisi cairan (kista).
  • Magnetic Resonance Imaging (MRI) payudara memberikan gambaran yang lebih detail, digunakan untuk pemeriksaan lebih lanjut pada kasus tertentu.
  • Mengambil sampel jaringan dari area yang mencurigakan di payudara untuk diperiksa di laboratorium dan menentukan apakah sel kanker ada.

Melakukan Pencegahan

Perempuan menyiapkan makanan

Tidak semua faktor risiko berada di bawah kuasa kita, seperti faktor genetik dan riwayat keluarga. Namun, ada beberapa cara mencegah kanker payudara yang setidaknya mengurangi paparan risiko.

  • Meskipun sepele, menjaga berat badan yang sehat dan konsumsi makanan nutrisi seimbang masih mujarab untuk menjadi fondasi tubuh yang kuat. Serta, lakukan latihan fisik teratur agar terhindar dari sedentary lifestyle.
  • Anda juga bisa melakukan pemeriksaan payudara secara mandiri dan screening mammogram sesuai anjuran.
  • Sebisa mungkin hindari paparan radiasi dan polusi di lingkungan.

Selain tiga hal di atas, Anda juga bisa melengkapi kebutuhan tubuh dengan konsumsi suplemen, seperti Sido Muncul Sari Kunyit Putih. Terbuat dari ekstrak Curcuma zedoaria, suplemen yang satu ini tinggi kandungan antioksidan dan berpotensi mengurangi berbagai macam risiko penyakit.

Secara tradisional, kunyit putih telah menjadi bagian dari metode pengobatan holistik sejak era nenek moyang. Sifat anti-inflammatory dari tanaman ini berperan penting dalam pencegahan kanker [6]

Oleh karena itu, konsumsi rutin sesuai anjuran bisa membantu menjaga daya tahan tubuh penderita kanker dan mencegah tumbuhnya sel kanker.

Lebih dari apapun, deteksi dini adalah kunci mengatasi kanker, terutama kanker payudara. Lakukan pemeriksaan rutin dan jaga pilihan hidup Anda, serta tambahkan suplemen alami untuk imun yang lebih baik. Mari hindari kanker payudara sejak dini dengan lifestyle yang lebih sehat.