Apa Itu Keringat Dingin? Kenali Gejala, Penyebab, dan Solusinya
Keringat yang membasahi dahi tatkala selesai berolahraga atau beraktivitas tentu merupakan hal wajar. Namun tidak demikian dengan keringat dingin. Kemunculannya bisa menjadi suatu pertanda bahwa tubuh Anda sedang tidak baik-baik saja.
Cari tahu lebih jauh tentang penyebab, gejala, cara mengatasi, hingga pencegahan keringat dingin agar Anda lebih siap menghadapinya di sini!
Apa yang Dimaksud dengan Keringat Dingin?
Keringat dingin adalah keadaan di mana keluarnya peluh secara mendadak karena faktor kesehatan yang melatarbelakanginya. Selain itu, kemunculannya juga akan Anda rasakan di sekujur tubuh.
Hal ini berbeda dengan keringat akibat kelelahan fisik, mengangkat beban berat, atau saat lelah beraktivitas, karena keringat biasa hanya muncul di area tertu seperti kening atau leher.
Penyebab Keringat Dingin
Jika memang kemunculannya bukan karena kelelahan fisik, lantas apa saja hal yang membuat kondisi ini bisa Anda alami?
1. Menopause
85% orang yang memasuki menopause (45 - 55 tahun) merasakan keringat dingin, terutama wanita. Keadaan ini dipengaruhi oleh fluktuasi hormon yang mulai naik turun di usia yang tua.[1]
2. Diabetes
Bagi penderita diabetes, munculnya peluh secara mendadak bisa menjadi sinyal bahwa gula darah sedang rendah. Pada kondisi ini, Anda harus segera mencari makanan atau minuman manis, seperti madu, minuman bersoda, atau permen agar tubuh tidak pingsan.
3. Ada Infeksi di Tubuh
Ketika tubuh diserang oleh bakteri atau virus, seperti saat demam dan masuk angin, sistem imun bereaksi dengan menaikkan suhu tubuh untuk melawan penyusup tersebut. Peningkatan suhu ini membuat tubuh berkeringat, sehingga tak mengherankan jika saat demam, Anda akan mengeluarkan keringat dingin.
4. Hipertiroid
Banyaknya hormon tiroid dalam tubuh akan membuat Anda tidak tahan terhadap suhu hangat sehingga Anda akan mudah menghasilkan keringat dingin. Anda dapat mengenali kondisi ini melalui gejala lain, seperti penipisan rambut, mata yang tampak melotot, dan leher yang tampak bengkak.[2]
5. Serangan Panik
Di samping tubuh yang menggigil, napas yang sesak, serta jantung yang berdetak cepat, serangan panik akan membuat tubuh Anda mengeluarkan peluh dalam jumlah yang banyak. Ini merupakan respon alami tubuh yang tidak bisa Anda hindari.
Keringat dingin tanda apa? Selain, lima kondisi di atas, keringat dingin juga bisa muncul akibat kanker, serangan jantung, konsumsi obat, alergi, serta gejala penarikan (withdrawal syndrome) pada pecandu alkohol atau obat-obatan.
Untuk memahami lebih jelas penyebab dari kondisi Anda, disarankan untuk menjalani tes medis.
Gejala Keringat Dingin
Ciri-ciri keringat dingin yang dialami setiap orang bisa bervariasi, tergantung pada penyebab dari kondisi yang dirasakan.
Namun secara umum, gejalanya berupa:
- Permukaan kulit terasa basah dan dingin
- Irama jantung yang berdetak kencang
- Kepala mendadak pusing
- Muncul rasa mual
- Wajah tampak lebih pucat
- Tiba-tiba terasa sesak napas
Cara Mengatasi Keringat Dingin
Mengingat bahwa kondisi ini bukan penyakit, melainkan tanda adanya sesuatu dalam tubuh, penanganan terbaik adalah dengan mengatasi sumber permasalahannya. Konsultasi medis dapat membantu Anda memahami penyebabnya secara pasti.
Namun, untuk kasus ringan misalnya akibat serangan panik, berikut sejumlah hal yang bisa Anda lakukan:
1. Bernapas dengan Perlahan dan Ubah Fokus ke Hal Positif
Untuk kondisi yang muncul akibat rasa panik, cobalah untuk mengatur ritme napas menjadi lebih lambat dan teratur agar rasa panik bisa berkurang. Selain itu, arahkan pikiran Anda pada hal-hal positif yang membuat tenang dapat mengurangi kepanikan, sehingga reaksi tubuh berupa keringat akibat stres bisa lebih terkendali.
2. Istirahat yang Cukup dan Konsumsi Obat
Saat demam dan masuk angin, beristirahat lebih lama bisa sangat membantu. Dengan begitu, tubuh dapat mengarahkan energinya untuk melawan virus atau bakteri penyebab demam, sehingga pemulihan pun bisa lebih cepat.
Selain beristirahat, Anda juga bisa mengonsumsi Sido Muncul Jamu Tolak Angin. Daun cengkeh, jahe, buah adas, serta kayu ules dalam formulasi jamu ini akan membantu Anda kembali mengatasi gejala demam dan masuk angin, seperti mual, kembung, dan juga keringat dingin.
3. Menggunakan Antiperspiran
Pada kondisi yang membutuhkan penanganan jangka panjang seperti diabetes atau kondisi menopause yang tidak dapat dihindari, keluarnya keringat dingin bisa atasi dengan memakai antiperspiran. Antiperspiran bekerja dengan menutup pori-pori tempat keluarnya keringat, sehingga produksi keringat dapat berkurang.
Cara Mencegah Munculnya Keringat Dingin
Asalkan tidak ada kondisi serius yang menjadi penyebabnya, Anda dapat melakukan beberapa langkah untuk mencegah keluarnya keringat dingin, seperti:
- Menjaga kebersihan lingkungan dan diri agar kuman penyakit tidak masuk ke tubuh.
- Menghindari makanan pemicu alergi.
- Jaga kesehatan tubuh dengan mengikuti pola hidup yang sehat dan berolahraga secara berkala.
Jika kondisi keringat dingin terus berlanjut atau semakin parah, jangan ragu untuk konsultasikan keadaan Anda pada tenaga medis. Ingatlah bahwa kesehatan adalah investasi terbaik yang bisa Anda miliki!
Belanja Sehat dan Hemat di Sido Muncul Store!
Dapatkan poin reward pada setiap pembelian, kumpulkan point dan tukarkan dengan potongan harga! Semakin banyak poin, semakin hemat belanja! Yuk, kunjungi Sido Muncul Store sekarang!
Masuk