Panduan Lengkap Melahirkan Normal: Pengertian, Proses & Tip
Kelahiran buah hati tentu menjadi momen yang paling ditunggu-tunggu. Namun, bagi ibu hamil pertama, bayangan akan proses melahirkan normal sering kali menimbulkan kecemasan.
Bagaimana tidak, kisah-kisah tentang rasa sakit yang luar biasa dari persalinan normal kerap tentu akan membuat calon ibu khawatir. Namun, jangan biarkan kekhawatiran itu menghantui Anda.
Mari telusuri lebih dalam tentang bagaimana proses melahirkan normal berlangsung, agar Anda dapat menyambut kelahiran si kecil dengan tenang dan penuh percaya diri.
Apa itu Proses Lahiran Normal?
Proses melahirkan normal atau pervaginam merupakan proses persalinan yang dilakukan melalui vagina. Ada tiga macam kategori persalinan normal, yakni:
- Persalinan Spontan: Proses persalinan yang seluruhnya bergantung pada kemampuan ibu untuk mendorong keluar bayi.
- Persalinan Pervaginam yang Diinduksi: Proses persalinan yang memakai berbagai obat dan teknik untuk memulai persalinan.
- Persalinan Pervaginam dengan Bantuan: Persalinan melalui vagina yang memerlukan bantuan forsep atau vakum untuk membantu kelahiran bayi.
Untuk kandungan dengan usia yang matang, yakni 37 hingga 42 minggu, metode persalinan ini merupakan metode paling aman karena tidak membutuhkan tindakan pembedahan yang berisiko menimbulkan komplikasi.[1] Selain itu, pemulihan setelah persalinan normal biasanya lebih cepat daripada operasi caesar.[2]
Rangkaian Tahapan serta Proses Persalinan Normal
Ketika menjalani proses persalinan normal, ada tiga tahapan yang akan Anda lalui sebelum bayi menyapa dunia.
Tahapan 1
Perjuangan melahirkan normal pada tahap pertama terbagi menjadi dua fase, yakni fase laten dan fase aktif.
Fase Laten
- Dinding rahim yang mulai menipis.
- Terjadi kontraksi dengan jarak yang tidak teratur dengan sekali kontraksi adalah 30 hingga 40 detik.
- Perlahan dinding rahim akan terbuka hingga pembukaan keempat.
Untuk wanita yang mengalami persalinan untuk pertama kalinya, fase laten ini akan menghabiskan waktu sekitar 12 hingga 18 jam. Namun, untuk kelahiran kedua dan seterusnya, fase ini hanya akan memakan waktu 8 hingga 10 jam.[3]
Fase Aktif
- Pada fase aktif, Anda akan mulai merasakan kontraksi yang lebih tajam dan disertai nyeri punggung, dengan jeda sekitar tiga menit di antara setiap kontraksi.
- Dinding rahim memasuki pembukaan ketujuh hingga sepuluh.
- Air ketuban pecah.
- Kaki terasa kram.
Fase aktif ini akan berjalan dalam rentang waktu sekitar empat hingga delapan jam. Selama periode ini, sangat disarankan agar Anda sudah berada di rumah sakit untuk memastikan penanganan yang optimal dan memadai.
Tahap 2
Pada tahap ini, pembukaan rahim telah mencapai ukuran penuh, menandakan bahwa calon ibu siap untuk memasuki momen puncak persalinan. Pada fase ini ibu akan berfokus pada usaha mendorong bayi agar keluar dengan cara normal, yakni melalui saluran vagina.
Berapa lama proses melahirkan normal ini? Proses mendorong bayi untuk keluar dari rahim bisa berlangsung dari beberapa menit hingga beberapa jam. Durasi persalinan dapat bervariasi tergantung pada beberapa faktor, seperti ukuran bayi, posisi bayi, dan besarnya pembukaan rahim.[4]
Setelah bayi berhasil dilahirkan, selanjutnya akan dilakukan pemotongan tali pusar dan pembersihan bayi.
Tahap 3
Di fase ini, Anda akan menunggu hingga plasenta keluar. Mirip dengan proses melahirkan bayi, Anda perlu mendorong dengan kuat agar plasenta bisa keluar. Umumnya, proses ini tidak memakan waktu lama, hanya sekitar setengah jam.[5]
Seusai plasenta berhasil dikeluarkan, tim medis akan memulai perawatan pada robekan di area intim Anda. Pada tahap ini, Anda akan diberikan anestesi untuk mengurangi rasa sakit.
Setelah semua perawatan selesai, Anda akan dapat mulai menyusui bayi dan melakukan kontak kulit secara langsung dengan buah hati Anda.
Apa Tips agar Bisa Melahirkan Normal dengan Lebih Mudah?
Agar persalinan dapat berjalan lebih lancar, ini sejumlah tips menarik yang bisa Anda ikuti:
Aktif Berolahraga
Latihan yang terfokus pada otot panggul dapat mengurangi nyeri saat persalinan dan mempercepat proses melahirkan normal.
Melatih Cara Bernapas dengan Teknik yang Tepat
Praktikkan teknik pernapasan dengan menarik napas dalam-dalam melalui hidung, biarkan perut mengembang, kemudian hembuskan secara perlahan melalui bibir yang mengerucut.
Dengan menguasai teknik pernapasan yang benar, Anda dapat mengurangi rasa sakit yang muncul selama tahap pertama dan kedua persalinan.[6]
Pilih Tempat Bersalin yang Tepat
Pastikan tim medis, terutama dokter kandungan atau bidan, memiliki kompetensi dan pengalaman yang memadai dalam penanganan persalinan normal. Selanjutnya pertimbangkan pula jarak rumah sakit untuk meminimalisir waktu tempuh saat persalinan dimulai.
Pantangan Melahirkan Normal
Tidak semua orang dapat melakukan persalinan secara normal. Ada beberapa hal yang menjadi pantangan sehingga persalinan normal tidak bisa dijalankan antara lain:
- Melahirkan bayi kembar
- Ukuran panggul sempit
- Letak bayi yang sungsang (kepala di atas)
- Persalinan prematur
- Calon ibu sudah pernah melakukan operasi di rahim
Memaksakan persalinan normal dalam kondisi tersebut bisa mengancam keselamatan ibu dan bayi.
Melahirkan normal memang sangat menantang, namun dengan persiapan yang baik proses persalinan pasti akan berjalan lancar. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan tenaga medis untuk mendapatkan informasi yang lebih spesifik sesuai dengan kondisi Anda.
Belanja Sehat dan Hemat di Sido Muncul Store!
Dapatkan poin reward pada setiap pembelian, kumpulkan point dan tukarkan dengan potongan harga! Semakin banyak poin, semakin hemat belanja! Yuk, kunjungi Sido Muncul Store sekarang!
Masuk