Siklus Haid Normal Seperti Apa? Definisi, Masa Subur dan Pola Menstruasi

Setiap wanita pasti mengalami haid, terutama yang sudah menginjak masa remaja. Meski begitu, apa yang dialami masing-masing wanita saat menstruasi bisa jadi berbeda. Ada yang mengalami siklus haid normal, namun ada juga yang tidak.
Memangnya, seperti apa haid yang normal dan faktor apa saja yang mempengaruhinya? Mari pahami tentang siklus haid lebih dalam di artikel ini.
Sekilas tentang Haid: Definisi, Siklus, dan Fase Haid
Di usia tertentu, tubuh wanita akan 'bersiap' untuk kehamilan. Di fase ini, dinding rahim akan menebal untuk proses pembuahan dan pembentukan janin.
Akan tetapi, jika tidak ada pembuahan, dinding rahim yang sudah menebal akan luruh. Proses inilah yang disebut dengan haid, alias menstruasi.
Proses menebal dan luruhnya dinding rahim ini disebut dengan siklus haid. Siklus ini akan terus berulang hingga Anda mengalami menopause, atau saat Anda hamil dan menyusui secara langsung.
Pada umumnya, jarak siklus haid yang normal berlangsung selama 21-35 hari, terhitung sejak hari pertama haid hingga hari pertama haid berikutnya.
Sebagai contoh, anggap saja hari pertama haid Anda bulan ini adalah tanggal 20. Lalu, di bulan berikutnya, Anda kembali haid di tanggal yang sama. Ini artinya siklus Anda berlangsung selama 30 hari.
Dalam rentang siklus tersebut, tubuh akan melalui empat fase menstruasi, yakni:
- Menstruasi, dimana dinding rahim luruh dan keluar melalui vagina.
- Folikuler, yakni fase dinding rahim menebal kembali. Fase ini umumnya terjadi 6-14 hari setelah hari pertama haid Anda.
- Ovulasi. Fase ini kerap disebut sebagai masa subur wanita, dan umumnya berlangsung 10-17 hari setelah hari pertama haid, atau dua minggu sebelum haid selanjutnya.
- Luteal. Fase ini umumnya terjadi di hari ke-15 hingga hari ke-28 setelah hari pertama haid, dan umumnya disebut sebagai masa tidak subur wanita. Ini artinya, kemungkinan hamil seorang wanita di fase ini rendah, dan masa ini berlangsung hingga Anda kembali mengalami haid sampai dengan hari ke-7.
Fase haid tersebut memang terkesan tumpang tindih, dan bisa berbeda pada setiap orang. Jika Anda ingin memahami siklus Anda dengan lebih pasti, upayakan untuk selalu mencatat setiap detail haid Anda, mulai dari tanggal hari pertama haid, gejala yang dirasakan, hingga warna haid.
Haid yang Normal Itu Seperti Apa?
1. Durasi Siklus
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, durasi siklus haid yang normal adalah 21-35 hari. Jika lewat dari itu, maka haid Anda terbilang telat. Dalam situasi demikian, Anda bisa konsultasi ke dokter untuk diagnosa yang lebih jelas.
2. Masa Haid
Pada umumnya, haid yang normal akan berlangsung selama 2-7 hari. Jika hanya terjadi sesekali, haid lebih dari 7 hari bukanlah indikasi hal yang serius. Namun, jika sering terjadi, ada baiknya Anda berkonsultasi ke dokter serta merombak gaya hidup menjadi lebih sehat.
3. Volume Haid
Kapasitas atau volume haid normalnya berkisar di 30-70ml, atau setara dengan 1-5 sendok makan. Biasanya, jumlah tersebut akan berkurang mendekati fase akhir menstruasi.
Jika volume haid Anda kurang atau lebih dari itu, ada baiknya Anda periksa ke dokter untuk mendeteksi gangguan kesehatan seperti gangguan hormonal atau anemia.
4. Warna Haid
Warna haid tiap orang bervariasi, namun, normalnya, rentang warnanya ada di merah cerah, merah gelap, dan coklat. Sementara itu, warna haid tidak normal adalah hitam, keabuan, hijau, kuning, pink pucat, dan oranye. Jika haid Anda berwarna demikian, segera konsultasi dokter untuk mendiagnosa penyebabnya.
5. Keputihan
Pada beberapa kasus, keputihan bisa terjadi seiring dengan menstruasi. Namun, selama konsistensi keputihan Anda masih cair dan berwarna bening atau putih, ini artinya keputihan Anda masih normal.
Sebaliknya, jika keputihan Anda memiliki tekstur yang tidak biasa, berbau tak sedap, serta disertai dengan gatal-gatal atau iritasi, ada baiknya untuk segera berkonsultasi dengan profesional medis.
6. Gejala Penyerta
Beberapa orang mengalami gejala penyerta menjelang atau saat menstruasi, dan hal ini termasuk hal yang normal. Beberapa gejalanya ialah:
- Nyeri perut bawah.
- Nyeri punggung.
- Moodswing, sehingga mudah sedih, tersinggung, marah, atau cemas.
- Pembengkakan atau nyeri di payudara.
- Mudah lelah.
- Mengidam.
- Sulit tidur.
Nyatanya, gejala pada setiap wanita bervariasi, begitu pula dengan intensitasnya dari siklus ke siklus. Jika gejalanya sudah sangat mengganggu kehidupan sehari-hari, penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mendapat solusi terbaik.
Kondisi yang Mempengaruhi Siklus Haid
Siklus haid Anda tidak teratur atau sering telat? Barangkali Anda mengalami kondisi berikut:
- Hamil
- Obesitas atau underweight (berat badan kurang)
- Stres
- Defisiensi nutrisi tertentu atau terkena paparan bahan kimia berbahaya secara berlebihan
- Mengonsumsi obat atau kontrasepsi yang mempengaruhi keseimbangan hormon
- Menopause
Selain konsultasi ke dokter, salah satu solusi telat haid yang bisa Anda coba adalah minum Sido Muncul Kunyit Asam.
Karena terbuat dari bahan-bahan segar yang berkualitas, setiap sachet Sido Muncul Kunyit Asam memberikan manfaat kunyit dan asam jawa secara utuh. Tak hanya dapat melancarkan haid, minuman yang menyegarkan ini juga bisa membantu proses diet.
Pertahankan siklus haid normal Anda dengan menjaga pola hidup yang sehat, dan pastikan Anda selalu menyediakan Sido Muncul Kunyit Asam di rumah sebagai solusi alami untuk haid yang 'macet'.
Belanja Sehat dan Hemat di Sido Muncul Store!
Dapatkan poin reward pada setiap pembelian, kumpulkan point dan tukarkan dengan potongan harga! Semakin banyak poin, semakin hemat belanja! Yuk, kunjungi Sido Muncul Store sekarang!
Masuk